loading…
Bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS diyakini bakal membuka lebar pasar ekspor pertambangan. Foto/Dok
Artinya, pemerintah bisa membidik market Brazil, Russia, India, China, and Afrika Selatan, yang merupakan anggota BRICS.
“BRICS itu adalah dalam rangka pemanfaatan pasar kan untuk pasar ekspor seperti India, China. Karena mereka populasinya cukup besar, potensi pasar besar,” ujar Yuliot saat ditemui di gedung Kementerian ESDM, Rabu (8/1/2025).
Usai diumunkan sebagai anggota baru BRICS, Kementerian ESDM mempelajari dampak keekonomian terhadap bidang energi dan pertambangan di Tanah Air. Soal ini Yuliot tidak merinci lebih jauh lagi.
“Lagi kita pelajari dampaknya. Dampakya masih….jadi pemeritah seecara komprehensif sudah memikirkan,” paparnya.
Dilansir dari AP pada Senin (6/1/2025), masuknya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS diumumkan Brasil yang saat ini menjadi ketua blok tersebut. Menurut Kementerian Luar Negeri Brasil, pencalonan Indonesia sebagai anggota penuh didukung para pemimpin BRICS sejak Agustus 2023.
Namun, negara dengan populasi terpadat keempat di dunia itu memilih untuk bergabung secara resmi setelah pembentukan pemerintahan yang baru tahun lalu. “Pemerintah Brasil menyambut baik masuknya Indonesia ke dalam BRICS,” kata pemerintah Brasil dalam pernyataannya.
“Dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen yang sama dengan anggota lainnya untuk mereformasi lembaga tata kelola global,” katanya.
Sebagaiu informasi BRICS dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan China pada 2009, dan ditambah Afrika Selatan setahun setelahnya. Tahun lalu, aliansi tersebut diperluas hingga mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.
Namun Arab Saudi yang sudah diundang untuk bergabung, belum memutuskan bakal bergabung. Sedangkan Turki, Azerbaijan, dan Malaysia telah mengajukan permohonan resmi untuk menjadi anggota dan beberapa negara lain telah menyatakan minatnya.
Organisasi ini dibentuk sebagai penyeimbang bagi Kelompok Tujuh (G7), yang terdiri dari negara-negara maju. Sebelum keanggotaan Indonesia, blok BRICS mencakup hampir 45% populasi dunia dan 35% produk domestik bruto global berdasarkan paritas daya beli.
https://www.youtube.com/watch?v=FHp
(akr)