Jai Opetaia vs Oleksandr Usyk Duel Raja Kelas Penjelajah vs Raja Kelas Berat

Pertarungan Jai Opetaia vs Oleksandr Usyk menjadi duel juara kelas penjelajah melawan Raja Kelas Berat akan mengguncang jagat tinju tahun ini. Dua juara tak terkalahkan ini akan menjadi tontonan luar biasa yang akan menentukan siapa yang pantas menjadi petinju pound-for-pound.

Jai Opetaia menegaskan kembali pada hari Sabtu bahwa ia berencana untuk segera menjadi juara kelas penjelajah tak terbantahkan pada tahun 2025, lalu naik ke kelas berat untuk menantang Oleksandr Usyk demi sabuknya, jika ia masih memegangnya saat itu. Oleksandr Usyk dan Jai Opetaia bertemu dalam acara Ring Awards pada hari Sabtu.

Saat mereka berdiri berdampingan, Usyk terlihat jauh lebih besar dari Opetaia yang berpostur 187 cm. Jika laga ini terjadi, Opetaia tidak akan menikmati keunggulan ukuran tubuhnya, yang menjadi andalannya dalam kelas penjelajah.

Terlebih lagi, gaya bertarungnya dengan satu tangan dapat membuatnya terdesak dan dipermalukan oleh Usyk. Jai menggunakan gaya hybrid Bivol yang jelas-jelas ia pelajari dari pengamatannya terhadap mantan juara kelas berat ringan WBA itu.

Usyk sering melihat gaya tersebut selama bertahun-tahun di sirkuit amatir di Ukraina dan akan dengan mudah mengatasinya. Jika Usyk kehilangan gelarnya dari Daniel Dubois dalam pertandingan ulang, hal itu akan menempatkan Opetaia dalam posisi dimana ia harus memutuskan apakah akan mengincar sabuknya melawan pemukul kuat yang tangguh.

Akan sangat buruk bagi Opetaia jika ia melawan Usyk. Itu akan membuatnya terlihat pengecut. Jai akan menjadi sangat kecil saat melawan Dubois jika pertarungan itu terjadi. Bahkan jika Opetaia membesar, ia akan menjadi sangat kecil di samping Dubois di dalam ring.

Promotor Jai Opetaia, Eddie Hearn, harus mengatur pertarungan unifikasi yang dibutuhkannya untuk menjadi juara kelas penjelajah tahun ini melawan juara WBC Badou Jack dan pemegang sabuk WBA dan WBO, Gilberto ‘Zurdo’ Ramirez, agar ia dapat mencapai tujuannya tahun ini. Juara kelas penjelajah IBF, Jai Opetaia (27-0, 21 KO) memukul KO penantangnya, David Nyika (10-1, 9 KO) pada ronde keempat, 8 Januari lalu, di Gold Coast Convention Centre, Broadbeach, Queensland, Australia.

“Saya senang hasilnya seperti itu. Para penggemar mendapatkan apa yang mereka inginkan. Senang rasanya bisa kembali ke rumah, dan memiliki energi seperti itu,” kata Jai Opetaia kepada talkSport Boxing, mendiskusikan kemenangannya atas David Nyika, 8 Januari lalu, di Australia.

“Tidak, saya siap untuk bertarung lagi. Saya mengejar pertarungan unifikasi tersebut,” kata Opetaia, bereaksi ketika diberitahu bahwa wajahnya terlihat tidak bergairah kurang dari seminggu setelah pertarungan empat ronde melawan pemukul keras seperti Nyika.

“Saya sedikit berpuas diri. Setelah ronde pertama, saya memiliki gambaran di kepala saya tentang salah satu jenis pertarungan Hagler-Hearns,” kata Opetaia tentang dirinya yang terkena pukulan keras dari Nyika yang berpostur 198 cm dalam kontes tersebut.

“Sangat menyenangkan menjadi bagian dari itu. Saya hanya senang dapat menampilkan penampilan dan laga yang bagus. Tentu saja, bung. Itulah tujuannya,” kata Opetaia tentang keinginannya untuk menjadi tak terbantahkan dalam kelas berat dan naik ke kelas berat untuk menantang Oleksandr Usyk demi gelar juara dunia.

(aww)