loading…
Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani. FOTO/dok.SINDOnews
Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani mengatakan dari total nilai investasi yang masuk, Indonesia mampu menyerap tenaga kerja di triwulan empat sebanyak 580.916 orang, naik 26,9 persen YoY. “Tenaga kerja adalah PR kita yang utama. Angka penciptaan lapangan kerja ini terjadi karena investasi masuk ke Indonesia,” kata Rosan dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (31/1).
Capaian ini merepresentasikan 27,4 persen dari target investasi nasional sebesar Rp1.650,0 triliun, serta 36,5 persen dari target dalam Rencana Strategis (Renstra) yang ditetapkan sebesar Rp1.239,3 triliun. Dari sisi sumber investasi, Penanaman Modal Asing (PMA) masih mendominasi dengan kontribusi 54,3 persen, atau senilai Rp245,8 triliun, mengalami pertumbuhan 33,3 persen YoY.
Di sisi lain, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencatatkan investasi sebesar Rp207,0 triliun atau setara 45,7 persen dari total investasi, naik 14,1 persen YoY. “PMA dan PMDN dua-duanya meningkat, PMA kenaikannya lebih tinggi,” ujar Rosan.
Dari total investasi yang terealisasi, mayoritas mengalir ke luar Pulau Jawa dengan porsi 57,5 persen atau setara Rp260,4 triliun, mengalami lonjakan 40,8 persen YoY. Sementara investasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp192,4 triliun atau 42,5 persen dari total investasi, tumbuh 6,4 persen YoY.
Dari sisi subsektor, PMA masih didominasi oleh industri logam dasar dengan investasi sebesar USD3,4 miliar atau 20,6 persen dari total PMA. Ini disusul sektor industri kertas (USD2,1 miliar), pertambangan (USD1,3 miliar), industri makanan (USD1,3 miliar), dan jasa lainnya (USD1,1 miliar).
Sementara lima besar sektor PMDN datang dari transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencapai Rp32,5 triliun, diikuti industri pertambangan (Rp32,2 triliun), perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (Rp20 triliun), dan jasa lainnya (Rp17,3 triliun).
(nng)