loading…
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko. FOTO/Dok.
“Melalui pengelolaan operasional yang optimal dan strategi keuangan yang pruden, kami percaya bahwa PGN dapat terus menjadi penggerak utama transisi energi di Indonesia,” ujar Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko melaluiketerangan pers, Jumat (31/1/2025).
Arief menjelaskan, sebesar 67% dari belanja modal akan dialokasikan untuk memperluas jaringan gas bumi, termasuk 200.000 sambungan baru di Sumatera dan Jawa yang berpotensi menghemat subsidi LPG pemerintah hingga ratusan miliar.Sedangkan 33% dari capex dialokasikan untuk pengembangan di segmen hulu migas. PGN akan melanjutkan eksplorasi di Wilayah Kerja (WK) Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta mengajukan perpanjangan kontrak WK Muara Bakau.
Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo menambahkan, perusahaan menargetkan pertumbuhan volume penyaluran gas hingga 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu didorong oleh permintaan dari kawasan industri utama di Jawa dan Sumatera. PGN juga terus melakukanpengembangan pipa gas strategis Pipa Tegal-Cilacap dan pipa minyak Cikampek-Plumpang untuk mendukung distribusi BBM dari TBBM Cikampek ke Plumpang.
“Selain itu, PGN terus menjalankan bisnis perdagangan LNG internasional sesuai kontrak yang ada untuk memperkuat kehadiran di pasar global,” tuturnya.
Dalam mendukung keberlanjutan, tahun ini PGN menargetkan pengurangan emisi 4.372 ton CO2 ekuivalen melalui efisiensi operasional dan teknologi ramah lingkungan, termasuk pengembangan biomethane dan diversifikasi produk turunan gas. “Dengan inovasi dan kolaborasi yang kuat, kami optimis dapat menghadapi tantangan industri dan dinamika pasar global untuk memastikan kontribusi PGN terhadap masa depan energi Indonesia yang lebih hijau,”ujar Arief.
(fjo)