loading…
Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Irvansyah mengaku pihaknya batal membeli perahu cepat atau speedboat baru imbas adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah. Foto/Felldy Utama
Namun, pada saat Instruksi Presiden (Inpres) dikeluarkan, ada sekitar Rp300 miliar yang terkena efisiensi. “Kena efisiensi realokasi (menjadi) sekitar Rp729-an miliar itu kalau enggak salah,” kata Irvansyah di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2025).
Menyusul adanya pemangkasan tersebut, kata dia, Bakamla melakukan beragam upaya agar bisa tetap bekerja maksimal dengan anggaran yang ada. Saat disinggung anggaran apa saja yang terdampak efisiensi, dia menyebut salah satunya, Bakamla membatalkan pembelian speedboat baru yang telah direncanakan sebelumnya.
“Kita ada yang enggak jadi beli speedboat gitu enggak cukup duitnya terus apa lagi ya? ATK berkurang, perjalanan dinas, protokoler,” ujarnya.
“Kemarin kami terakhir Rapim Bakamla semuanya zoom, cuma didukung air minum biar sehat minum air putih terus,” kelakarnya.
Meski begitu, Irvan meyakini jika kebijakan efisiensi anggaran ini tentu tidak akan mengganggu kinerja dari Bakamla. Tak hanya lembaganya, hal ini juga dirasakan oleh kementerian/lembaga lain.
“Karena ini (efisiensi) buat semuanya lah ya, bukan hanya untuk di Bakamla ya, kali ini kita diminta oleh negara untuk membantu mendukung pemerintah pembangunan ini tidak dengan nyawa, tidak dengan darah, tidak dengan air mata cukup berhemat saja, cukup berhemat, kerja yang lebih efisien lagi,” pungkasnya.
(rca)