loading…
Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita dua kapal pesiar kecil atau pelesir milik ?Ariyanto Bakri (AR), pengacara yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap lepas dalam perkara Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO). Foto/Istimewa
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan, pihaknya sudah menyita satu kapal milik AR. Sedangkan satu lainnya masih dalam proses izin sita dari pengadilan.
“Tanggal 17 April 2025 di Jalan Dermaga Marine, ini di daerah Pademangan, Baruna Raya di Jakarta Utara, penyidik juga sudah melakukan penyitaan satu unit terhadap kapal Scorpion. Nah terhadap kapal ini sudah dilakukan penyitaan dan saat ini sedang meminta persetujuan,” kata Harli kepada wartawan dikutip Kamis (24/4/2025).
“Sedangkan satu unit lagi kapal karena terkait dengan tonase tertentu, maka harus dimintakan terlebih dahulu izin ke pengadilan negeri,” sambungnya.
Satu kapal milik AR berwarna putih bertuliskan ‘so say’, terdapat gambar cherry, dan spesifikasi kapal Azimut 40S-649, dengan bendera Indonesia dan Amerika Serikat di bagian atas kapal. Sementara satu lainnya berwarna hitam dengan nuansa merah pada setiap kursi kapal.
Selain kapal, kata Harli, Kejagung juga menyita 130 helm dan 12 sepeda mewah dari kediaman Ariyanto Bakri di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Harli menjelaskan, penyitaan helm dilakukan oleh Kejagung karena nilainya yang mencapai jutaan. Terlebih, yang diamankan mencapai ratusan.
“Ya kalau 130-an rata-rata juta jadi sudah berapa dia? Jadi itu sangat signifikan,” ucapnya.
(rca)
