loading…
Tokoh publik, budayawan, dan pelukis Denny JA meluncurkan genre seni rupa baru bertajuk Lukisan Imajinasi Nusantara. Foto/istimewa
Di tengah sunyi dinding Albertina, Belvedere, dan gema lukisan Picasso, Van Gogh, hingga Salvador Dalí, Denny JA menemukan panggilan estetikanya sendiri—yang ia sebut sebagai Imajinasi Nusantara.
“Ini bukan turunan dari Barat. Genre ini lahir dari langit tropis, aroma tanah basah, dan batin Indonesia yang bergulat dengan era algoritma,” ujar Denny JA, pelukis lebih dari 600 karya yang kini tersebar di delapan galeri hotel, Rabu (2/7/2025).
Baca juga: FSRD IKJ Gelar CiFFest 2024, Pameran Kolaborasi Seni dan Budaya di Jakarta
Genre Imajinasi Nusantara dirumuskan dari tiga unsur utama. Pertama, batik sebagai pusat narasi visual, bukan sekadar ornamen. Kedua, tubuh manusia digambarkan secara realistis sebagai wadah jiwa. Ketiga, latar surealis mencerminkan batin zaman yang retak, sebagai metafora sosial dan spiritual.
Genre ini telah menginspirasi 72 lukisan perdana yang kini dapat diakses bebas oleh publik dalam satu buku digital berjudul Einstein Memakai Batik dan Kisah Salvador Dalí. Lukisan-lukisan ini mengeksplorasi tema besar, zaman handphone bagaimana gawai kecil ini mengguncang spiritualitas manusia, memutus komunitas, dan membengkokkan ruang-waktu.
Baca juga: Pelopor Seni Rupa AI, 5 Lukisan Denny JA Akan Dipamerkan di IMLF 2