loading…
Cagub Sulteng Ahmad Ali menjawab pertanyaan mahasiswa terkait solusi terhadap permasalahan di daerah dalam acara Kongkow Aktivis Bareng Calon Pemimpin Sulawesi Tengah. (Foto: istimewa)
Hadir dalam acara Kongkow Aktivis Bareng Calon Pemimpin Sulawesi Tengah yang digelar oleh Sinergi Muda Indonesia di Sin Coffe, Ahmad Ali menjawab berbagai pertanyaan mahasiswa terkait solusi terhadap permasalahan di daerah.
Salah satu masalah yang banyak dipersoalkan aktivis mahasiswa adalah terkait pendidikan. Bagaimana akses pendidikan masih sulit bagi anak-anak di pelosok daerah, beasiswa pendidikan yang kerap tidak tepat sasaran, hingga jumlah anak putus sekolah yang masih tinggi di Sulawesi Tengah.
“Salah satu contoh di Uwentumbu, di sana ada sekitar 200 anak sekolah yang ketika intensitas hujan tinggi sungai menjadi banjir, sehingga anak-anak tidak bisa ke sekolah. Bagaimana solusi bapak agar anak-anak itu bisa dipermudah akses pendidikan mereka?” tanya Muhammad Fauzan, salah satu mahasiswa dari Universitas Tadulako (Untad) Palu.
Mendengar itu, Ahmad Ali mengaku miris. Uwentumbu yang merupakan salah satu daerah di wilayah satelit ibu kota provinsi masih terdapat anak-anak yang terhambat akses pendidikan.
“Kenapa kita tidak berfikir untuk membangun sekolah di situ? Kalau ingin anak-anak sekolah nyaman, dekatkan sekolah ke masyarakat, termasuk mengadakan bus sekolah,” kata Ahmad Ali.
Untuk memastikan tidak ada lagi anak sekolah yang terhambat akses, Ahmad Ali juga ingin memastikan semua akses jalan terkoneksi dengan baik jika dirinya dan Abdul Karim Al Jufri terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur pada pemilihan serentak 27 November mendatang.
“Saya juga mau daerah-daerah transmigrasi selama satu tahun (menjabat) jalannya sudah diaspal, sudah mulus. Kita harus pastikan akses jalan semua terkoneksi,” ujarnya.
Komitmen Ahmad Ali terhadap pendidikan pun mendapat apresiasi dan dukungan para aktivis mahasiswa.
Salah satu bukti komitmen Ahmad Ali terhadap pendidikan, yakni memberikan beasiswa terhadap ratusan mahasiswa Sulawesi Tengah dengan biaya pribadi hingga ke jenjang pasca sarjana saat masih menjabat Anggota DPR RI.