loading…
Pakar Politik Ikrar Nusa Bakti menilai tindak pidana korupsi yang menyeret mantan Wamenaker, Immanuel Ebenezer alias Noel sebagai tindakan yang primitif. Foto/iNews TV
“Begini kemudian (Noel) apa namanya tuh ditawarin, Anda butuh apa? Ya udah deh, itu buat renovasi rumah deh, berapa? Rp3 miliar, apalagi itu dah motor Ducati. Intinya dari situ tapi saya setuju dengan tadi kalimat Said Didu, yang bilang bahwa itu perbuatannya itu memang sangat primitif dan saya nggak tahu apa artinya primitif atau dia menggunakan cara-cara modern dalam bidang keuangan,” kata Ikrar dalam dialog Rakyat Bersuara yang dipandu Aiman Witjaksono di iNews TV, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Penyidik KPK Temukan 4 Handphone di Plafon Rumah Noel
Menurutnya, cara Noel menerima uang dari Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang merupakan sosok Sultan Kemnaker melalui transfer justru membuat aksinya mudah terlacak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Maksud saya, kalau dia itu pinter itu harusnya diterima uang dari IBM itu jangan pakai transfer, nggak bakalan ketahuan sama KPK. Tapi karena dia menggunakan transfer itu yang kemudian terendus ya, ini satu ya,” ujarnya.
Ikrar menambahkan, jumlah uang yang diterima Noel sebenarnya tidak signifikan dibandingkan IBM dalam kasus ini. “Dan anda juga tahu ya yang paling banyak dapat duit itu IBM, Rp69 miliar. Noel itu cuma orang yang kelima yang tertinggi yaitu cuma 3 miliar. Pertanyaan saya kalau 3 miliar itu memang bisa beli 15 mobil dan 7 motor, nggak mungkin ya. Dan ini yang kemudian kita harus teliti semua,” sebutnya.