loading…
Dialog Kebangsaan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ormas keagamaan di Pondok Pesantren Al Huda, Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (15/9/2025). FOTO/IST
Hal itu ditegaskan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris dalam dialog kebangsaan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ormas keagamaan di Pondok Pesantren Al Huda, Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (15/9/2025). Kegiatan hasil kolaborasi BNPT dan Komisi XIII DPR ini diikuti lebih dari 200 peserta dan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, aparat, hingga eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang kini menjadi mitra deradikalisasi.
Menurut Irfan, keragaman justru harus dijaga sebagai perekat bangsa. Namun ia mengingatkan bahwa bangsa multikultural seperti Indonesia rawan disusupi konflik, terutama jika ada pihak yang menjadikan agama sebagai pembenaran untuk melakukan kekerasan.
“Terorisme adalah penyimpangan ajaran agama. Ia menanamkan kecurigaan antarumat, merusak harmoni sosial, dan mengancam masa depan bangsa,” katanya.
Karena itu, kata Irfan, dialog lintas agama seperti yang digelar BNPT ini penting untuk menghancurkan sekat-sekat prasangka. “Kita perlu memperkuat hubungan, menyatukan hati, dan membangun rasa percaya. Inilah cara paling ampuh melawan propaganda radikal,” katanya.