loading…
Rektor Universitas Darunnajah Much Hasan Darojat dan rombongan berkunjung ke Islamic Cultural Center New York (ICCNY), Minggu (13/10/2024). Foto/Istimewa
Menurut Hasan Darojat, kedua pihak duduk bersama membahas kondisi umat Islam di Amerika Serikat . “Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti ruangan berbagi pengalaman dan wawasan tentang perkembangan komunitas Muslim di New York,” ujarnya dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Selasa (15/10/2024).
ICCNY, yang berdiri sejak 1960-an, telah menjadi mercusuar bagi umat Islam di kota yang tak pernah tidur ini. Berlokasi strategis di pusat bisnis dunia, center ini telah memainkan peran vital dalam menjembatani pemahaman antara Muslim dan non-Muslim.
Hasan Darojat berbagi pengalaman terkait perkembangan dakwah di Indonesia dengan berbagai tantangannya. Dalam penjelasannya, imam masjid dan center ini, Syaikh Abdurrahman, menjelaskan bagaimana ICCNY menjadi rumah bagi ribuan muslim dari berbagai latar belakang, menyediakan tempat ibadah, pendidikan, dan kegiatan sosial yang memperkuat ikatan komunitas.
Diskusi kemudian beralih ke tantangan dakwah di kota metropolitan yang super padat dan beragam seperti New York. Imam ICCNY berbagi cerita inspiratif tentang program-program outreach yang mereka lakukan, termasuk tur masjid untuk non-muslim dan dialog antar-iman yang rutin diadakan.
“Mereka juga mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa setiap minggu rata-rata 3-7 orang memeluk Islam melalui center ini, menunjukkan minat yang terus tumbuh terhadap ajaran Islam di tengah hiruk-pikuk kota besar,” ujarnya.
Namun, perjalanan dakwah di New York tidak selalu mulus. Isu Islamofobia masih menjadi tantangan yang harus dihadapi. ICCNY telah bekerja keras untuk mengatasi kesalahpahaman ini melalui edukasi dan keterlibatan aktif dalam masyarakat.
“Mereka menceritakan bagaimana center ini sering menjadi tujuan kunjungan pelajar, akademisi, dan bahkan pejabat pemerintah yang ingin belajar lebih banyak tentang Islam, membuktikan peran penting mereka dalam membangun jembatan pemahaman.”
Pertemuan yang berlangsung selama 1.5 jam itu ditutup dengan optimisme. Perkembangan umat Islam di New York, meskipun menghadapi berbagai tantangan, terus menunjukkan tren positif.
Kedua pihak sepakat bahwa kunci keberhasilan dakwah di era modern adalah keterbukaan, dialog, dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Mereka berpisah dengan komitmen untuk terus memperkuat hubungan dan kerjasama, demi membangun pemahaman yang lebih baik tentang Islam di kancah global.
(zik)