loading…
Kegiatan ini telah digelar pada 7-14 Februari 2025 di BMS Ancol, menjadi wadah bagi siswa se-Jabodetabek untuk menunjukkan bakat dan sportivitas / Foto: Ist
Saat tubuh bergerak, aliran darah ke otak meningkat, yang berkontribusi pada pertumbuhan sel-sel otak baru serta memperbaiki koneksi saraf yang mendukung proses belajar. Selain itu, olahraga mengajarkan siswa tentang disiplin dan manajemen waktu.
Ketika harus menyeimbangkan latihan dan tugas akademik, mereka belajar bagaimana mengatur jadwal dengan efisien. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan multitasking yang berguna di kehidupan sehari-hari, termasuk saat menghadapi ujian atau tugas sekolah yang menuntut fokus dan dedikasi tinggi.
Di sisi sosial, kompetisi olahraga memperkuat keterampilan komunikasi dan kerja sama tim. Melalui interaksi dalam tim, siswa belajar bagaimana berkoordinasi, memahami peran masing-masing, serta mengatasi konflik dengan cara yang sehat.
Keterampilan ini tidak hanya berguna dalam dunia olahraga, tetapi juga dalam kehidupan akademik dan profesional mereka di masa depan. Selain manfaat kognitif dan sosial, olahraga juga berperan dalam membangun mental yang tangguh. Mentalitas ini sangat penting dalam dunia akademik, di mana mereka dihadapkan pada berbagai tantangan dan harus memiliki daya juang yang tinggi.
Dengan semua manfaat tersebut, tidak heran jika banyak sekolah mulai mengadopsi program olahraga sebagai bagian dari kurikulum mereka. Salah satu sekolah yang menaruh perhatian besar terhadap perkembangan holistik siswa adalah Bunda Mulia School (BMS) melalui Beyond Cup 4.0.
Kegiatan ini telah digelar pada 7-14 Februari 2025 di BMS Ancol, menjadi wadah bagi siswa se-Jabodetabek untuk menunjukkan bakat dan sportivitas. Dengan tema “Battle of the Century,” ajang ini mencakup berbagai cabang olahraga seperti basket, sepak bola, dan bulu tangkis, serta kompetisi seni seperti Battle of the Bands dan mural.
Menurut Usha Ramachandran, Koordinator Akademik BMS, Beyond Cup 4.0 bukan sekadar kompetisi, tetapi juga “melting pot” yang menyatukan siswa dari berbagai latar belakang dalam satu wadah. “Acara ini menyatukan berbagai kelompok untuk menampilkan sportivitas dan mempromosikan persatuan serta semangat kompetisi persahabatan,” ujar dalam keterangan persnya, Jumat (21/2/2025).
Kepala Sekolah SMA BMS, Katrina Francesca, menambahkan bahwa Beyond Cup telah berkembang pesat sejak pertama kali diadakan pada 2013. “Dulu hanya ada dua cabang olahraga dengan delapan sekolah peserta. Kini, lebih dari 40 sekolah turut serta. Saya berharap persahabatan antar siswa dan guru dari berbagai sekolah dapat terus terjalin dan Beyond Cup bisa menjangkau lebih banyak peserta di tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Beyond Cup 2025, Lifinia Anggun Puspita, menyoroti peran siswa dalam penyelenggaraan acara ini. “Kami bangga melihat siswa-siswi BMS menunjukkan kedisiplinan dan semangat dalam mengorganisir acara ini. Ini bukan hanya tentang bertanding, tetapi juga melatih tanggung jawab dan kepercayaan diri mereka,” katanya.
(yov)