loading…
Aktivis Hukum dan Demokrasi Bambang Widjojanto (kiri) melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan bantuan sosial (bansos) yang selama ini dijalankan pemerintah. Foto/Istimewa
Pernyataan itu ia sampaikan dalam Sarasehan Tokoh Bangsa yang digelar Dompet Dhuafa dengan tema “Merajut Kebersamaan Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan” di Jakarta, Rabu (13/8/2025). Bambang mengawali paparannya dengan menyoroti ketidakjelasan data jumlah penduduk dan angka kemiskinan yang beredar di publik.
“Kita tidak tahu jumlah penduduk yang pasti, apalagi jumlah orang miskin. Angka yang tidak jelas ini digunakan untuk mengatur bansos, yang ujungnya rawan korupsi,” tegasnya.
Baca juga: Prabowo Beri Penebalan Bansos 18,3 Juta Keluarga Penerima Manfaat, Segini Besarannya
Ia menjelaskan, masalah mendasar bukan hanya soal besarannya bantuan, tetapi pada sistem yang dibangun tanpa basis data yang akurat. Menurutnya, tanpa data yang valid, kebijakan bansos menjadi sarang penyimpangan dan alat politik untuk mempertahankan kekuasaan.
“Bansos itu adalah sumber kerusakan bangsa ini. Dengan bansos, rakyat bisa ditaklukkan melalui kebodohan dan kemiskinan. Bansos memperpanjang ketergantungan dan menghilangkan kemandirian,” ujar mantan pimpinan KPK tersebut.