loading…
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan penyebab cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir Jakarta dalam OneOnOne SindonewsTV yang tayang pada Jumat (31/1/2025) malam. Foto/Muhammad Refi Sandi
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan penyebab cuaca ekstrem ini terjadi akibat dua hal. Pertama, serbuan udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Kedua, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) atau arak-arakan awan hujan yang melintas di garis khatulistiwa Samudera Hindia.
“Salah satu penyebab hujan ekstrem ini serbuan udara dingin dari pegunungan atau dataran tinggi Siberia itu salah satu penyebabnya,” kata Dwikorita dalam acara OneOnOne SindonewsTV, Kamis (30/1/2025).
“Tapi, juga terjadi Madden-Julian Oscillation (MJO) yaitu masuknya atau arak-arakan atau kumpulan awan hujan di sepanjang garis khatulistiwa di Samudera Hindia, mereka terjadi itu ada periode ulang siklus 30-60 hari sehingga waktu itu diprediksi Desember 2024 sudah aman akan terulang lagi 30-60 hari ini sudah kedatangan yang berikutnya,” tambahnya.
Dwikorita juga menjelaskan intensitas hujan di wilayah Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Timur pada Selasa (28/1/2025) melampaui ekstrem menembus hingga 250-264 Mm/hari.
“Jadi jika melihat peta ini ada warna pink yang dilingkari di atas oleh warna merah dan memanjang ke sebagian wilayah sana (Jawa Barat) ini menunjukkan yang pink ini intensitas hujan sudah melampaui ekstrem, ekstrem itu batasannya 150 Mm/hari ini pasti sudah melampaui 150 Mm artinya di wilayah Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Timur kemarin hujannya melampaui ekstrem yang merah ini di dalam kisaran ekstrem tadi 100-150 Mm/hari kalau ini diatas 150 Mm, bahkan ada yang sampai 250 Mm/hari, 264 Mm/hari itu melampaui ekstrem,” jelasnya.
Sebelumnya, banjir imbas intensitas hujan tinggi pada Selasa (28/1/2025) berangsur surut, namun banjir kiriman akibat luapan Kali Ciliwung membuat sejumlah RT di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terendam pada Kamis (30/1/2025) sore ini. Adapun ketinggian banjir akibat luapan Ciliwung bervariasi 30-150 sentimeter.
“Update pukul 15.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 35 RT dan 1 Ruas Jalan,” ujar Kapusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta M Yohan di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Saksikan tayangan lengkapnya wawancara eksklusif dengan Kepala BMKG, Dwikorita di OneOnOne SindonewsTV pada Jumat (31/1/2025) besok malam.
(shf)