loading…
Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta, Senin (6/1/2025). FOTO/Arif Julianto
Tujuannya untuk meningkatkan akses makanan bergizi, meningkatkan prestasi dan partisipasi kehadiran anak sekolah, meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta mengurangi kemiskinan. Target penerima MBG tahun 2025 ialah 19,47 juta jiwa. Program ini menurut rencana akan terus berlanjut hingga lima tahun ke depan. Ada tiga skema pengolahan makan bergizi gratis yang disiapkan Badan Gizi Nasional (BGN). Pertama, BGN menyiapkan dapurnya sendiri.
Kedua, BGN bekerja sama dengan lembaga negara lain, misalnya dengan kodim, polres, dan pemerintah daerah, termasuk badan usaha milik negara (BUMN). Ketiga, BGN bekerja sama dengan swasta.
Di dapur yang dikelola BGN, kementerian/lembaga, dan swasta tersebut akan ada tiga aparatur sipil negara (ASN) yang ditempatkan di sana. ASN ini berasal dari sarjana penggerak pembangunan. Satu menjadi kepala dapur, satu ahli gizi, dan satu lagi merupakan akuntan dan auditor yang memegang uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Belanja dapur menggunakan konsep actual cost, tanpa memungut margin. Biaya Rp 10.000 per porsi merupakan biaya barang baku actual cost dan merupakan harga rata-rata. Bahan-bahan makanan yang disiapkan untuk program makan bergizi gratis berasal dari komoditas lokal.
Sebanyak 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur mulai beroperasi hari ini untuk memasok menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). SPPG ini merupakan merupakan unit pelaksana program Makan Bergizi Gratis yang bertugas memasok makanan untuk para penerima manfaat program.
Berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional (BGN) ada 190 dapur ini tersebar di berbagai daerah, tepatnya di 26 provinsi.
Berikut daftar lengkap jumlah titik dapur SPPG setiap kecamatan di setiap provinsi:
1. Aceh
1 titik di Kecamatan Johan Pahlawan, 1 titik di Kecamatan Tapak Tuan, 1 titik di Kecamatan Bebesen, 1 titik di Kecamatan Babussalam, 1 titik di Kecamatan Peureulak, 1 titik di Kecamatan Ulee Kareng.