loading…
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan, mantan-mantan Presiden akan diajak Presiden Prabowo untuk menjadi penasihat Badan Pengelola Investasi atau BPI Danantara. Foto/Dok
“Nanti mantan-mantan Presiden itu akan diajak untuk menjadi penasehat, agar lembaga ini betul-betul dikawal, dijaga oleh figur-figur yang penuh integritas dan memang cinta Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Pada kesempatan tersebut, Hasan Nasbi menjelaskan nantinya BPI Danantara akan mengelola aset perusahaan BUMN yang totalnya mencapai Rp14.000 triliun. Salah satu tujuan pembentukan BPI Danantara sendiri untuk pengembangan aset melalui instrumen investasi yang dilakukan.
Menurutnya, Presiden Prabowo sudah membidik beberapa sektor yang akan di biayai lewat investasi BPI Danantara. Terutama untuk melanjutkan proyek hilirisasi sumber daya alam, hingga pengembang teknologi buatan alias Artificial Intelligence (AI).
“Ini nanti akan membiayai sendiri 20 proyek strategis. Ada yang disebutkan oleh Pak Presiden tadi untuk hilirisasi nikel, hilirisasi kobalt, untuk kecerdasan buatan, untuk pembangunan kilang-kilang minyak, dan banyak lain sebagainya,” kata Hasan Nasbi.
Menurutnya kehadiran BPI Danantara sendiri tidaknya menjadi sekedar lembaga pengelola investasi saja, namun kedepan bakal menjadi instrumen perencanaan pembangunan lewat pengembangan Investasi Pemerintah di sektor tertentu.
Sehingga harapannya, target pertumbuhan ekonomi 8% ini bisa dicapai seiring berdirinya BPI Danantara. Misalnya lewat penciptaan lapangan kerja baru, hingga meningkatkan pendapatan negara.
“Kalau kata Presiden, ini (Danantara) juga akan menjadi instrumen perencanaan pembangunan agar bangsa kita itu bisa menjadi bangsa yang mandiri, bangsa yang maju, dan bangsa yang makmur,” pungkasnya.
(akr)