Ekonomi

JCC Kini di Bawah Pengelola GBK, Pelaku Industri MICE: Layanan Harus Lebih Baik

×

JCC Kini di Bawah Pengelola GBK, Pelaku Industri MICE: Layanan Harus Lebih Baik

Sebarkan artikel ini



loading…

Jajaran pimpinan PPKGBK saat bertemu dengan para pelaku industri MICE di Jakarta, Kamis (23/1/2025). FOTO/Army D

JAKARTA – Kisruh pengelolaan gedung eks Jakarta Convention Center ( JCC ) yang kini Jakarta International Convention Center (JICC), terus menjadi sorotan. Para pelaku industri meeting, incentive, conference and exhibition ( MICE ) menekankan pentingnya menjaga kualitas layanan selama masa transisi.

Pelaku industri juga mengkritisi penutupan akses JICC, yang memicu kepanikan. Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Jeffrey Eugene, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) harus memastikan layanan tetap optimal bahkan lebih baik. Dia telah menyerahkan daftar isu untuk segera dibahas bersama PPKGBK.

“Silakan proses hukum berjalan, kami tidak memihak kubu mana pun. Yang penting, industri MICE tidak dirugikan,” tegasnya dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan PPKGBK di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Diketahui, setelah kontrak Build Operate Transfer (BOT) antara PT Graha Sidang Pratama (PT GSP) dan PPKGBK berakhir pada 21 Oktober 2024, PPKGBK mengambil alih pengelolaan JCC.

Di sisi lain, PT GSP mengklaim bahwa mereka berhak memperpanjang kontrak sesuai Pasal 8.2 BOT. Namun, PPKGBK mengacu pada Pasal 8.1 yang mewajibkan pengembalian aset setelah kontrak berakhir. PPKGBK berniat akan langsung mengelola JICC. PT GSP pun menggugat PPKGBK atas pelanggaran perjanjian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kuasa hukum PT GSP, Amir Syamsudin, menegaskan hak perpanjangan itu sah menurut perjanjian.

Direktur PT Wahyu Promocitra, HM Sukur Sakka, menceritakan event Indonesia International Education Training Expo 2025 yang dibesutnya nyaris batal akibat ketidakjelasan kebijakan.

”Dua pekan jelang pelaksanaan, terbit kebijakan bahwa venue tak boleh dipakai. Setelah negosiasi panjang, akhirnya bisa jalan. Namun, di last minute, kami diwajibkan bayar 100 persen. Kalau tidak, barang tak bisa masuk venue. Padahal lazimnya pelunasan setelah acara,” beber Sukur. Untunglah akhirnya pameran tersebut tetap dapat terlaksana.

Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi A. Kusumo mengajak para pelaku industri seperti event organizer, wedding organizer dan professional conference organizer untuk mendukung pengelolaan baru JICC. Dia mengungkapkan, perubahan nama menjadi JICC mencerminkan visi PPKGBK untuk menjadikannya pusat MICE internasional.

Rakhmadi juga menyatakan, penutupan akses adalah untuk mengamankan aset negara. “Kami memastikan transisi berjalan persuasif tanpa kekerasan,” ujarnya. Dia menjamin pelayanan terhadap mitra akan berjalan lebih baik.

Sebelumnya, General Manager JCC, Edwin Sulaeman, pada Selasa (21/1/2025), berharap kegiatan yang telah terikat kontrak tetap berjalan selama proses hukum berlangsung.

(fjo)



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kegacoran tiada henti mahjong wayskejutan pg soft scatter hitamperbesar keuntungan rtp pg softsensasi kemenangan besar sweet bonanzapola terbaru wild west goldrahasia terdalam gates of olympussugar rush pilihan cuan jackpotrtp mahjong bulan ini maksimalpola mahjong ways bonusspin mahjong ways pembawa untungmember sulawesi taklukkan mahjong wayssweet bonanza menyambut imlek5 pola unggulan olympus5 game online terbaikpns menang mahjong waysslot gacorslot demokaisar89