loading…
Menjelang 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, Jaringan Cendekiawan Muda menyoroti kinerja Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Foto/istimewa
Koordinator Jaringan Cendekiawan Muda, Muh. Justianto berpandangan, menyongsong Indonesia Emas 2045, para cendekiawan perlu memformulasikan dan menyusun agenda – agenda strategis untuk menyiapkan generasi yang mampu menyumbang ide dan gagasan untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Kami optimistis, kehadiran Jaringan Cendekiawan Muda sebagai wadah untuk melejitkan potensi ide, gagasan tidak akan putus di kemudian hari. Sehingga kami berkomitmen merawat forum-forum intelektual untuk mempersipakan para Clcendekiawan muda ini sebagai pemimpin bangsa,” tegas Muh. Jusrianto di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Akademisi Prof. Ikrar Nusa Bhakti mengatakan, presiden Prabowo pada awal periode telah menunjukkan kebijakan yang berpihak terhadap wong cilik. Sehingga harapan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dapat dipertahankan dan merealisasikan program-program strategis.
Prof. Ikrar juga menyoroti komposisi kabinet Merah Putih yang sangat gemuk. Ini menjadi sorotan atas kinerja di antara jajaran kementerian dan Badan.
“Banyaknya susunan pada masing-masing Kementerian dan Badan serta masih adanya utusan khusus, seolah sistem kerja yang dibangun terlihat seperti kebingungan dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” ujar Prof. Ikrar.
Pihaknya berharap Presiden Prabowo melakukan evaluasi secara berkala agar para pembantu presiden dapat bekerja secara baik dan efektif.
Senator Al Hidayat Samsu berpandangan, menyongsong 100 hari kerja Kabinet Merah Putih masih banyak catatan, di antaranya masalah kerusakan lingkungan yang sedang terjadi hari ini. “Masalah deforetasi masih menjadi isu utama lingkungan, karena berbagai daerah maraknya bencana banjir,” kata Al Hidayat.