loading…
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan ke Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Senin (1/9/2025). Foto/Istimewa
Boni melanjutkan, Jenderal Sigit sebagai prajurit yang siap menjalankan perintah presiden fokus menjaga ketertiban dan keamanan, termasuk menindak tegas aksi massa yang mengancam Mako Brimob. “Atas perintah Presiden Prabowo, dan dalam koordinasi lintas sektoral dengan pimpinan TNI dan BIN, Kapolri berhasil mengendalikan situasi. Itu prestasi yang patut diapresiasi,” ujar Boni Hargens kepada wartawan, Sabtu (6/9/2025).
Boni menjelaskan, jabatan Kapolri adalah hak prerogatif presiden sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2002. “Bagi saya, mempertahankan Jenderal Listyo Sigit sebagai Kapolri dapat menjadi bagian dari strategi politik untuk menjaga kekuatan institusi keamanan dan menghindari turbulensi yang bisa dimanfaatkan lawan politik untuk menyerang pemerintah,” ujarnya.
Baca juga: Kunjungi Mako Brimob Kwitang, Kapolri: Terima Kasih 4 Hari Berjuang Pertahankan Markas
Menurut doktor jebolan Universitas Walden, Amerika Serikat itu, mempertahankan Kapolri memungkinkan pemerintah fokus pada reformasi institusi secara berkelanjutan tanpa terganggu oleh gejolak kepemimpinan. Boni menilai langkah tersebut juga mencerminkan pendekatan hati-hati dalam membangun pemerintahan yang bersih dan efektif, sambil menghadapi tekanan politik dan tantangan besar di institusi keamanan.
“Keputusan mempertahankan Kapolri adalah bagian dari visi jangka panjang Prabowo untuk memperkuat negara dan menjaga kepercayaan publik secara berkelanjutan,” pungkasnya.
(rca)