loading…
Industri kecantikan di Indonesia tumbuh pesat dan membuka pelaung Indonesia berkembang di masa depan. Foto/ ist
Diketahui, kecantikan memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia – bukan hanya untuk dalam bentuk estetika, juga sebagai bentuk ekspresi diri dan kepercayaan diri. Studi menunjukkan bahwa rata-rata seseorang menggunakan 4-5 produk makeup setiap hari, dengan 79% di antaranya merasa lebih percaya diri saat tampil di depan umum dengan riasan.
Sebanyak 57% masyarakat Indonesia secara rutin mengalokasikan dana untuk perawatan rambut, sementara 96% perempuan Indonesia menganggap perawatan kulit sebagai investasi. Memahami hal tersebut, L’Oréal Indonesia terus mengutamakan wawasan lokal dalam riset dan inovasi merek dengan melibatkan lebih dari 26.000 konsumen dan 1.500 dermatolog di Indonesia.
“Dengan komitmen untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan Indonesia, kami telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan industri kecantikan dan kemajuan sosial-ekonomi di Indonesia selama 45 tahun. Studi yang dilakukan oleh Asterès menunjukkan bahwa setiap satu pekerjaan penuh waktu di L’Oréal Indonesia mampu menciptakan 27,8 lapangan kerja di ekosistem terkait – data ini 5 kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri di Indonesia. Secara total, operasi bisnis LOréal turut berkontribusi membuka 26.884 lapangan pekerjaan di perekonomian Indonesia,” kata Presiden Direktur L’Oréal Indonesia, Junaid Murtaza.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan ini memberikan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat, serta memperluas ekspor ke 20 negara sambil terus mendukung rantai pasok industri, Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong produksi dalam negeri dan ekspor.
“Kami mengapresiasi inovasi yang dilakukan L’Oréal, mulai dari pendirian pusat riset, penyediaan berbagai pelatihan, hingga memproduksi berbagai macam produk kecantikan. L’Oréal, selama 45 tahun, kecantikan bukanlah sesuatu yang eksklusif, tetapi inklusif. Selain itu, kami juga mengapresiasi kontribusinya dan industri kecantikan khususnya dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung ekonomi lokal dan UMKM. Kami juga sangat mendukung pemanfaatan nilam sebagai bahan parfum kelas dunia dan berharap semakin banyak perusahaan kecantikan yang menggunakan sumber daya alam Indonesia untuk menciptakan produk kecantikan yang mendunia,” ucap dia.
Kecantikan memang bukan hanya tentang penampilan fisik, juga kesejahteraan mental. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan adalah keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental, dan sosial. Data menunjukkan bahwa 4,7 miliar orang di dunia mengalami penyakit kulit dan subkutan, dengan 98% pasien dengan penyakit kulit menyatakan bahwa kondisi kulit mereka mempengaruhi kesehatan emosional mereka. Demikian pula 80% wanita percaya bahwa kondisi rambut secara langsung memengaruhi rasa percaya diri mereka, dan 89% orang meyakini bahwa aroma atau rasa dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka.
“Kami berharap semangat buku The Essentiality of Beauty akan menginspirasi lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran akan peran penting industri kecantikan dalam kehidupan sehari-hari. Kami bangga selama 45 tahun dengan Indonesia dan berterima kasih atas dukungan dari seluruh karyawan, mitra pemerintah, dan pemangku kepentingan bisnis yang telah memungkinkan hal ini terjadi. Kami tetap optimis bahwa, bersama-sama, kita dapat terus menciptakan kecantikan yang menggerakkan Indonesia,” ujar Junaid Murtaza.
(tdy)