loading…
Ferry Juliantono, Wakil Menteri Koperasi, Ketua Plh Satgas Nasional Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Foto/Dok.SindoNews
Wakil Menteri Koperasi, Ketua Plh Satgas Nasional Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
BERADA di Banyumas, Jawa Tengah membuat saya merasakan spirit patriotisme Margono Djoyohadikusumo. Saat berziarah ke makam beliau, saya seperti diingatkan bahwa koperasi desa adalah panggilan sejarah yang ditorehkan para pendiri bangsa, para arsitek pembangunan pertama Indonesia. Salah satunya adalah Margono Djoyohadikusumo.
Koperasi desa merupakan satu kesatuan utuh dengan cita-cita kesejahteraan, Indonesia yang adil dan makmur.
Kita dapat menyelami jejak pemikiran Margono Djoyohadikusumo terkait koperasi desa dalam arsip roadmap teknokratik pembangun pertama Indonesia. Gagasannya terhampar dalam arsip Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam arsip tersebut ditegaskan politik pembangunan yang mewajibkan koperasi dibangun di setiap desa.
Amanat para pendiri bangsa yang tergabung dalam Dewan Perancang Nasional, Deppernas (sekarang Bapenas) menyatakan koperasi desa bukan hanya prioritas dalam perencanaan pembangunan. Koperasi desa telah dituliskan para founding fathers dan founding mothers Indonesia sebagai syarat mutlak tercapainya kesejahteraan rakyat.
Mereka meyakini rakyat desa adalah landasan, basis dari masyarakat Indonesia. Margono Djoyohadikusumo merupakan salah satu peletak dasar demokrasi Pancasila.
Demokrasi ini tidak memisahkan akses rakyat terhadap keputusan politik dan ekonomi. Demokrasi Pancasila tidak mendikotomi antara politik dan ekonomi.