loading…
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menerima kunjungan Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Bupati Bombana Burhanuddin Anwar di kantornya, Jumat (4/7/2025). FOTO/IST
Lucky Hakim dalam paparannya mengungkapkan, Indramayu merupakan daerah yang memiliki sumber daya melimpah, seperti lumbung padi, perikanan, dan gas. Namun ironisnya jumlah masyarakat miskinnya tertinggi di Jawa Barat. Faktor mental dan budaya menjadi tantangan, seperti, konsumerisme, dan pesta berlebihan. Menurutnya, banyak masyarakat Indramayu yang terbiasa dengan pengeluaran melebihi pendapatan dan berujung pada utang berbunga tinggi.
“Sebenarnya, banyak warga Indramayu yang bekerja di luar negeri dan mengirimkan uangnya ke Indramayu. Kami mencatat, sehari Rp2 miliar masuk ke Indramayu dari Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Tetapi, tetap saja mereka tidak bisa menabung,” lanjut Lucky Hakim.
Senada dengan itu, Bupati Bombana, Burhanuddin Anwar mengungkapkan tantangan kemiskinan ekstrem yang dialami wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa sekitar 11% penduduk Bombana masih hidup dalam kemiskinan ekstrem, angka yang berada di atas rata-rata nasional. Menurutnya, ketergantungan terhadap bantuan sosial justru menciptakan rasa nyaman yang menghambat inisiatif produktif masyarakat.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menganggap kasus kemiskinan di Indramayu merupakan bentuk kemiskinan kultural, sebuah kondisi ketika kebiasaan, nilai, dan mentalitas masyarakat menghambat kemajuan ekonomi.