Politik

Masyarakat Sigi Berharap Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri Bangun Rumah Sakit Islam di Sulteng

×

Masyarakat Sigi Berharap Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri Bangun Rumah Sakit Islam di Sulteng

Sebarkan artikel ini



loading…

Calon Wakil Gubernur (cawagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Karim Al Jufri saat melakukan kampanye pada Sabtu, (12/10/2024). (Foto: istimewa)

SIGI – Masyarakat di perumahan Kelapa Gading, Kabupaten Sigi mengungkapkan harapan mereka kepada Calon Wakil Gubernur (cawagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Karim Al Jufri saat melakukan kampanye pada Sabtu, (12/10/2024).

Mereka meminta agar pemerintahan Ahmad Ali – Abdul Karim Al Jufri membangun rumah sakit Islam di Sulawesi Tengah. Menurut masyarakat, Sulawesi Tengah sangat memerlukan fasilitas kesehatan yang memadai.

Saat ini, beberapa pihak telah menyiapkan fasilitas kesehatan, baik milik negeri maupun swasta. Namun, pembangunan rumah sakit islam belum terwujud, meski lokasi untuk proyek tersebut sudah tersedia.

Salah seorang warga, Isra Tantu mengungkapkan jika tiap pergantian pemegang kebijakan tidak ada yang memikirkan pembangunan rumah sakit islam.

“Setiap pemegang kebijakan yang berganti tidak pernah memikirkan pembangunan rumah sakit islam,” katanya.

Melalui kesempatan ini, dia meminta agar pasangan AA-AKA mempertimbangkan usulan itu sebagai langkah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Saya menyampaikan bahwa rakyat memberikan mandat agar dipikirkan untuk pembangunan rumah sakit islam,” ucapnya.

Abdul Karim Al Jufri menanggapi harapan tersebut dengan menyatakan bahwa ini merupakan isu menarik, meskipun programnya saat ini masih berfokus pada rumah sakit umum.

Dia menegaskan bahwa jika diperlukan, mereka akan mencari cara untuk membangun rumah sakit islam pertama di Sulawesi Tengah.

“Saya yakin Pak Ahmad Ali bisa wujudkan itu. Pesantren saja bisa beliau bangun gratis, apalagi untuk pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Abdul Karim Al Jufri juga menyampaikan rencana kolaborasi dengan beberapa yayasan karena membangun rumah sakit tidak hanya sekadar mendirikan gedung, tetapi juga menyiapkan tenaga medis yang berkualitas.

“Jangan sampai rumah sakit islam tetapi pelayanannya tidak islami. Kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dari awal hingga akhir,” tuturnya.

(skr)



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *