loading…
Mendagri Muhammad Tito Karnavian melantik Anwar Harun Damanik sebagai Sekda Provinsi Papua Tengah di Ruang Sidang Utama (RSU), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Jumat (18/10/2024). FOTO/IST
“Kita melaksanakan acara yang sederhana, tapi sangat berpengaruh untuk kelangsungan pemerintahan, yang berdampak luas bagi masyarakat Provinsi Papua Tengah. Hari ini kita melaksanakan pelantikan Sekretaris Daerah,” katanya Tito Karnavian, Jumat (18/10/2024).
Pelantikan Sekda Papua Tengah terjadi pada waktu yang relatif cepat. Pasalnya, pada 20 Oktober akan terjadi transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Ribka Haluk telah ditunjuk Prabowo Subianto untuk berada dalam jajaran kabinet, sehingga posisinya perlu segera digantikan.
“Proses cepat harus saya lakukan untuk penggantian Sekda, memerlukan Keputusan Presiden,” ujarnya.
Mendagri mengatakan, Sekda Provinsi Papua Tengah nantinya juga akan menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah. Berdasarkan pengalamannya, Mendagri mempelajari bahwa para pejabat yang ditempatkan di pemerintahan Papua haruslah orang yang memahami Papua.
“Untuk memilih Sekda di Papua, yang pertama dia harus tahu Papua, mengenal Papua, bukan belajar-belajar lagi. Untuk Papua Tengah, ia harus tahu tak hanya Nabire, Timika, tapi juga harus tahu daerah-daerah yang sulit seperti Puncak Jaya, Puncak Intan Jaya, Deiyai, Dogiyai, kemudian Paniai, harus tahu detail,” katanya.
Kriteria pemilihan Sekda Papua Tengah juga dilihat dari pengalaman hidup dan daya tahan tinggal di wilayah Papua dalam waktu lama. Kriteria selanjutnya, untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024, dibutuhkan pemimpin yang tidak terbawa arus emosi, bersifat netral dengan tidak memihak para kandidat tertentu.
“Itulah hasil diskusi saya dengan Ibu Ribka, beliau mengusulkan kepada saya, sekali lagi Pak Damanik diusulkan oleh Ibu Ribka. Beliau mengusulkan dalam waktu yang sangat singkat, memenuhi kriteria-kriteria itu, itu adalah Pak Damanik,” katanya.
Dari profil yang dipelajari Mendagri, Damanik telah 20 tahun bertugas di Papua Tengah. Damanik ditempatkan di Paniai sejak lulus dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN)/Instititut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor. “Dua puluh tahun, saya yakin Bapak cukup kuat dan bertahan di situ,” katanya.
(abd)