loading…
Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama selama kepemimpinan Presiden Jokowi terus melakukan inovasi dan terobosan dalam melakukan pelayanan kepada umat Buddha. Foto: Ist
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi mengatakan, dalam kurun waktu pemerintahan Presiden Jokowi dan atas arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ditjen Bimas Buddha selalu mengedepankan pelayanan kepada umat Buddha.
Pelayanan itu mulai dari penyediaan layanan rumah ibadah sehat, layanan distabilitas, pemahaman moderasi beragama, dan pemenuhan kitab suci bagi umat yang berkebutuhan khusus.
“Dalam meningkatkan keyakinan melalui pembacaan kitab suci, pemerintah dalam hal ini Ditjen Bimas Buddha telah menyediakan beberapa kitab Suci Dhammapada Braille yang diperuntukkan kepada umat yang berkebutuhan khusus dan sudah dirasakan umat Buddha,” ujar Supriyadi, Sabtu (19/10/2024).
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas telah diselenggarakan Dhammasekha sebagai Pendidikan Formal Keagamaan Buddha.
“Ditjen Bimas Buddha juga telah berhasil mendirikan puluhan Dhammasekha. Sampai tahun ini, ada 49 Dhammasekha yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah siswa untuk Nava Dhammasekha 741, Mula Dhammasekha 75, dan Uttama Dhammasekha 32. Hingga kini sudah dalam proses terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) sejumlah 20 Dhammasekha. Untuk Mula Dhammasekha masih dalam proses,” ungkapnya.
Guna menunjang peningkatan pembelajaran pendidikan keagamaan secara nasional dan mandiri, Ditjen Bimas Buddha juga menyediakan Learning Management System (LMS). Sistem ini dapat membantu siswa dan guru pendidikan Agama Buddha dalam melakukan pengembangan pendidikan dasar dan menengah.
Selanjutnya untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing serta mendukung transformasi kelembagaan, tahun ini telah terbit Keputusan Menteri Agama Nomor 452 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda Menjadi Institut Nalanda.
Terbitnya KMA ini menjadi awal bangkitnya Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha (PTKB) di Indonesia untuk terus memacu diri begerak dan berkembang seiring tuntutan zaman.