Politik

Potret Buram Rokok Ilegal di Indonesia

×

Potret Buram Rokok Ilegal di Indonesia

Sebarkan artikel ini



loading…

Candra Fajri Ananda, Wakil Ketua Badan Supervisi OJK. Foto: Ist

Candra Fajri Ananda
Wakil Ketua Badan Supervisi OJK

DI tengah upaya pemerintah meningkatkan penerimaan negara melalui kebijakan cukai hasil tembakau, peredaran rokok ilegal di Indonesia justru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Produk tanpa pita cukai, menggunakan pita cukai palsu, atau memanfaatkan pita cukai bekas, masih marak beredar di berbagai wilayah, bahkan menembus pasar ritel hingga pelosok daerah.

Fenomena ini tidak hanya merugikan negara dari sisi penerimaan cukai yang potensial hilang dalam jumlah besar, tetapi juga menciptakan persaingan tidak sehat bagi industri rokok legal. Lebih jauh, keberadaan rokok ilegal yang kerap dipasarkan dengan harga jauh lebih murah berpotensi mendorong peningkatan konsumsi, termasuk di kalangan remaja dan masyarakat berpendapatan rendah.

Saat ini, peredaran rokok ilegal di Indonesia masih menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), tingkat peredaran rokok ilegal meningkat dari sekitar 5,5% pada tahun 2022 menjadi 6,86–6,9% pada tahun 2023. Peningkatan ini memutus tren penurunan yang sempat terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dan mengindikasikan bahwa pasar rokok ilegal tetap memiliki pangsa signifikan di tengah kebijakan kenaikan tarif cukai.

Dampak ekonomi dari peredaran rokok ilegal pun signifikan terhadap penerimaan negara. Sejumlah laporan yang dirilis pada Februari 2025 memperkirakan potensi kerugian penerimaan negara akibat peredaran rokok ilegal sepanjang tahun 2024 mencapai sekitar Rp97,81 triliun. Pelanggaran paling dominan berasal dari peredaran rokok polos atau tanpa pita cukai, yang mencapai sekitar 95,44% dari total pelanggaran, disusul oleh penggunaan pita cukai palsu, salah peruntukan, pita cukai bekas, dan salah personalisasi.

Besarnya kerugian tersebut menegaskan bahwa rokok ilegal tidak hanya menjadi masalah penegakan hukum, tetapi juga mengancam keberlanjutan penerimaan negara dari sektor cukai hasil tembakau.

Fenomena Pergeseran Konsumsi

Fenomena peredaran rokok ilegal di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari faktor harga dan perilaku konsumsi masyarakat. Analisis terhadap data survei menunjukkan bahwa aspek keterjangkauan harga menjadi pendorong utama tingginya permintaan, khususnya di segmen perokok ilegal. Karakteristik konsumen pada segmen ini memperlihatkan sensitivitas yang tinggi terhadap harga, di mana preferensi pembelian dan volume konsumsi harian sangat dipengaruhi oleh kemampuan membayar.

Selain itu, saluran distribusi yang didominasi oleh jaringan ritel kecil dan informal turut memperkuat aksesibilitas produk ilegal di berbagai lapisan masyarakat.



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mahjong ways 2 gampang menang server thai langsung dapat bonusspin mahjong wins gampang menang navigasi barubonus new member mahjong wins cara heranpenjaga warmindo ini mendadak hoki berat dapati jp mahjong ways 2 seharga 2 unit motor xmaxkang somay ini masih belum percaya ia berhasil jepe seharga innova di mahjong wins pakai link vip inimahjong auto maxwinmahjong dinilai pentingmas ariel jackpot mahjongmaxwin 53 juta mahjong waysmaxwin mahjong ways 3 hitungan menitmenang belasan juta mahjong depo qrisprofit mahjong malam mingguradit bongkar mahjongkaisar89slot gacor