loading…
Denny JA berharap Presiden Prabowo Subianto dapat mengangkat Indonesia dari peringkat ke-16 menjadi peringkat ke-13 dunia dalam hal ekonomi. Foto/istimewa
Denny menyatakan jika Prabowo terpilih kembali, ia bisa membawa Indonesia naik lagi tiga tingkat ke dalam Top 10 negara terbesar dunia secara ekonomi pada 2034.
Denny mendasarkan harapannya pada prediksi dari lembaga-lembaga kredibel seperti Bank Dunia dan McKinsey, yang menyatakan Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2045-2050.
“Di antara negara-negara dengan ekonomi besar, di tahun itu Indonesia akan bergabung dengan China, India, dan Amerika Serikat di puncak ekonomi global. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-16 ekonomi dunia,” ujar Denny dalam tulisannya di akun media sosialnya menyambut dilantiknya Presiden Prabowo, Minggu (20/10/2024).
Menurutnya, perjalanan untuk naik 12 peringkat dalam 20 tahun ke depan adalah pencapaian besar, tetapi bukan tidak mungkin jika ditangani dengan strategi yang tepat. Jika dalam 20 tahun Indonesia bisa melompat naik dari peringkat 16 dunia (2024) menjadi peringkat 4 dunia pada 2045, berarti rata-rata setiap lima tahun, peringkat Indonesia naik 3 tingkat.
“Namun, saya juga menggarisbawahi dua kendala yang kini dihadapi Prabowo. Itu soal bahaya korupsi dan rapor merah demokrasi,” ucapnya.
Denny menilai korupsi bukan sekadar masalah moral atau etika, ia adalah penyakit sistemik yang merusak tatanan ekonomi. Lanjutnya, Prabowo sudah menyadari itu. “Jauh-jauh hari ia sudah mengatakan kepada partai politik pendukungnya: Jangan menugaskan menteri cari uang dari APBN,” paparnya.
Dia malnjutkan korupsi ibarat karat yang menggerogoti mesin negara. Ketika dana publik disalahgunakan atau bocor, pembangunan infrastruktur terhambat, investasi tidak datang, dan masyarakat tidak mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang dijanjikan.