loading…
Dukungan diberikan oleh Relasi karena menganggap pasangan calon gubernur ini memiliki kemampuan untuk membangun daerah Sulawesi Tengah yang lebih baik dengan memanfaatkan hubungan kedekatan dengan pemerintah pusat.
“Jika terpilih, beliau (Ahmad Ali-Abdul Karim) adalah satu-satunya gubernur yang dapat membawa perubahan di Sulawesi Tengah. Kita bukan bicara janji lagi, tapi kita sudah bersama harapan baru, bukti nyata untuk membangun Sulawesi Tengah,” ujar Ketua Relasi Sulteng Crisindo R Tamalagi dalam kegiatan deklarasi yang digelar di Marannu Restaurant.
Dia menyebut, Relasi menemukan banyak persoalan di daerah ini yang perlu diselesaikan oleh pemerintah daerah, terutama terkait infrastruktur.
Dia pun berharap pasangan calon nomor urut 1 Ahmad Ali-Abdul Karim bisa menyelesaikan permasalahan infrastruktur, terutama jalan-jalan yang kondisinya masih buruk di daerah ini.
“Kita yang selalu mendukung tentu akan menjadi perhatian beliau untuk aspirasi kita,” katanya.
Harapan Relasi pun bak gayung bersambut. Calon gubernur dengan tagline BERAMAL (Bersama Ahmad Ali-Abdul Karim) itu sudah punya program yang salah satu fokusnya adalah memperbaiki seluruh infrastruktur di Sulteng.
“Apa yang menjadi mimpi, apa yang menjadi harapan teman-teman relawan hari ini, itu pula yang menjadi kegelisahan saya bersama Abdul Karim Al Jufri. Kami sudah berkeliling Sulteng, hampir semua mengeluhkan soal infrastruktur,” ujar Ahmad Ali.
Dia optimistis bisa merealisasikan program perbaikan jalan-jalan di Sulawesi Tengah atas dukungan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
“Saya yakin kami bisa memperbaiki jalan-jalan di Sulteng, karena itu jaminan dari pak Presiden Prabowo kepada kami. Kami punya relasi yang baik dengan pemerintah pusat,” katanya.
Dalam jangka panjang, Ahmad Ali punya terobosan agar jalan-jalan di Sulteng selalu dalam kondisi mulus secara merata. Dia bilang, pemerintah daerah harus punya kendaraan dan alat-alat konstruksi untuk meengerjakan proyek-proyek secara padat karya.
“Karena keterbatasan anggaran, maka upaya pekerjaan infrastruktir itu bisa disiasati jika kita punya alat kontruksi, minimal di setiap kabupaten ada,” tuturnya.
(skr)
