loading…
Tiga orang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) menerima Satyalencana Kesetiaan dalam Upacara Perayaan HUT ke-62 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal). Foto/Dok TNI AL
Lembaga pendidikan ini didirikan pada 26 November 1962 mulai menyelenggarakan pendidikan angkatan pertamanya pada 1963. Seskoal dipimpin oleh Presiden Seskoal saat awal didirikan.
Adapun Presiden pertama ditunjuklah Komodor Laut O.B. Sjaaf. Saat ini, Seskoal dipimpin oleh seorang Komandan, yaitu Laksamana Muda TNI Fauzi. Dalam kegiatan perayaan HUT kali ini, kegiatan diawali dengan pelaksanaan upacara yang diikuti oleh seluruh personel Seskoal dan juga tamu undangan.
Pada upacara itu, Komandan Seskoal menyematkan Satyalencana Kesetiaan 24 tahun, 16 tahun, dan 8 tahun. Satyalencana tersebut masing-masing diberikan kepada Mayor Laut (P) Harjono, Sersan Mayor (Serma) TTU Budi Cahyono, dan Kelasi Kepala (KLK) TTG Gilang Saputra.
Peringatan HUT kali ini bertajuk “Seskoal Sebagai Center Of Exellence, Mencetak Pemimpin Masa Depan Untuk TNI Angkatan Laut Yang Modern, Berdaya Gentar Kawasan Dan Berproyeksi Global”. Di sela-sela kegiatan tersebut, Komandan Seskoal menyampaikan bahwa tema ini sangat relevan dalam merefleksikan cita-cita, semangat, dan tujuan Seskoal.
Yaitu mencetak calon-calon pemimpin Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya TNI Angkatan Laut yang berkualitas, untuk mampu menghadapi tantangan dan menjadikan program studi operasi laut sebagai program studi unggulan dan terdepan, yang berstandar nasional dan internasional. “Tema tersebut sangat relevan dalam merefleksikan cita-cita, semangat dan tujuan Seskoal,” ujar Danseskoal dikutip dari laman resmi TNI AL, Rabu (27/11/2024).
Dia mengatakan bahwa ke depannya Seskoal bakal terus berupaya meningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai upaya penataan sistem pendidikan secara menyeluruh, pembangunan karakter melalui peran agama dalam kehidupan sehari-hari, serta peningkatan kompetensi, sehingga menciptakan personel yang profesional.
Perayaan HUT Seskoal yang digelar secara sederhana tersebut ditutup dengan ramah tamah dan pemotongan tumpeng yang diberikan kepada prajurit yang termuda, yaitu Kelasi Dua (KLD) Ang Genta Dena Sempa.
(rca)
