loading…
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, sempat ada aksi kejar-kejaran semalam tiga jam saat akan menangkap Gubernur Bengkulu Rohidin. Foto/SINDOnews
Hal itu diungkap Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu yang menepis anggapan bahwa Rohidin ditangkap saat berkampanye.
Asep menjelaskan, pihaknya sudah menunggu kedatangan Rohidin di suatu tempat setelah kampanye. Namun, diduga informasi adanya tim KPK bocor sehingga Rohidin tidak jadi ke tempat yang sudah bersiap Tim Lembaga Antirasuah.
“Kita tungguin di tempat itu, mungkin rekan-rekan kami yang ada di situ yang nunggu sudah terdeteksi, akhirnya keluar melalui jalan pintu yang lain, dan kami baru tahu setelah beberapa kilometer sehingga kita kejar-kejar itu lari ke arah Padang, Bengkulu Utara,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Senin (25/11/2024).
Asep menjelaskan, aksi kejar-kejaran pun berlangsung hingga tiga jam. Saat itu, Rohidin menggunakan mobil SUV pabrikan Jepang. “Jadi selama 3 jam itu kita saling kejar yang depan ini menggunakan Fortuner warna hitam, kejar terus tapi pada akhirnya bisa kita hentikan,” terang Asep.
Asep pun kembali menegaskan pihaknya menangkap Rohidin tidak sedang berkampanye. Menurutnya, penangkapan saat berkampanye juga berpotensi membahayakan pihaknya.
“Jadi tidak saat kampanye, sudah selesai, karena kami juga pastikan akan berhitung, kalau pada saat kampanye kan pasti banyak massanya, seperti itu,” ujarnya.
(cip)