loading…
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi mendesak pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) demo anarkis. Foto/SindoNews
Berbagai protes lanjutan terus didengungkan secara lantang di ruang publik, mulai dari gerakan hijau pink dalam profil akun media sosial (medsos), gerakan 17+8, tagar #resetindonesia, tagar #wargajagawarga, serta aneka tuntutan dan seruan lainnya.
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi menyebut, pascajatuhnya korban dan terjadinya anarkisme terhadap kantor-kantor kepolisian, fasilitas umum yang dirusak, dibakar, hingga dijarah, Presiden Prabowo Subianto sudah berspekulasi mengenai adanya indikasi makar, terorisme, dan menuding pihak asing memainkan eskalasi di tingkat domestik.
Baca juga: Pemerintah Diminta Bentuk Tim Pencari Fakta Independen Ungkap Dalang Demo Anarkis
Pertama, tindakan makar, terorisme, dan dugaan keterlibatan asing merupakan agenda yang terorganisasi dan pelakunya terlatih, mengandaikan adanya aktor-aktor di balik layar. Sementara publik juga memunculkan dugaan adanya kontestasi politik kekuasaan, agenda politik rezim, dan sebagainya.
“Dibutuhkan klarifikasi dan investigasi mendalam agar rangkaian kerusuhan itu terklarifikasi dengan terang-benderang; siapa dalang, bagaimana operasi berlangsung, apa tujuan politiknya, dan sebagainya. Jika tidak, maka publik akan terus diliputi kecemasan dan ketidakpastian, bahkan akan memantik kemarahan lanjutan eskalasi yang ada,” katanya, Minggu (7/9/2025).