loading…
Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif ke UE jika blok itu tak memperbaiki defisit perdagangannya dengan AS. FOTO/Ilustrasi
Ancaman orang nomor satu di AS itu mengikuti penerapan bea masuk sebesar 25% atas impor dari tetangganya, Meksiko dan Kanada, dan 10% atas barang-barang China, yang berlaku mulai 1 Februari.
Uni Eropa telah bersiap menghadapi kemungkinan pembatasan perdagangan di bawah pemerintahan AS yang baru selama berbulan-bulan. Trump telah beberapa kali mengeluarkan ancaman untuk mengenakan tarif pada UE, kecuali jika persyaratan tertentu terpenuhi. Desember lalu, Trump menuntut agar Brussels mengurangi defisit perdagangannya dengan AS dengan secara signifikan meningkatkan pembelian minyak dan gas Amerika.
“Apakah saya akan mengenakan tarif pada Uni Eropa? Anda menginginkan jawaban yang jujur, atau haruskah saya memberi Anda jawaban politik? Pasti, pasti,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilansir Russia Today, Sabtu (1/2/2025).
“Uni Eropa telah memperlakukan kami dengan sangat buruk,” imbuh Trump. Ia mengonfirmasi rencana untuk “sesuatu yang substansial” yang akan diterapkan ke UE tetapi tidak memberikan rincian spesifik mengenai barang yang menjadi target atau tarif pastinya.
Ini bukan pertama kalinya ketegangan perdagangan antara AS dan UE di bawah pemerintahan Trump. Pada tahun 2018, selama masa jabatan pertamanya, ia mengenakan tarif 25% untuk baja dan bea 10% untuk impor aluminium dari blok tersebut, serta Kanada dan Meksiko, dengan alasan masalah keamanan nasional. Sebagai tanggapan, UE menerapkan tarif pembalasan pada produk-produk Amerika seperti wiski bourbon dan sepeda motor.
Tarif baru untuk Meksiko dan Kanada dilaporkan dibenarkan oleh pemerintahan Trump sebagai langkah-langkah untuk mengatasi masalah-masalah seperti imigrasi ilegal dan masuknya fentanil ke Amerika Serikat. Meskipun ada peringatan dari para ekonom tentang potensi dampak ekonomi global, termasuk peningkatan inflasi dan gangguan rantai pasokan, Trump tetap teguh dalam pendekatannya.
Pada hari Kamis, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif 100% pada negara-negara BRICS jika mereka mencoba melemahkan “dolar AS yang perkasa” dengan menciptakan mata uang alternatif. Anggota blok ekonomi tersebut telah mempercepat upaya untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang pihak ketiga dalam perdagangan bilateral dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah sanksi Barat menyebabkan pembekuan cadangan Rusia yang disimpan dalam dolar dan euro, menyusul eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022.
(fjo)