loading…
Presiden Argentina, Javier Milei menolak tuduhan penipuan usai terancam dimakzulkan, terkait promosinya atas cryptocurrency yang nilainya meroket sebelum jatuh dalam beberapa jam setelah diluncurkan. Foto/Dok
Dilansir RT, Milei diketahui pada pekan lalu mempromosikan token digital LIBRA baru lewat laman media sosialnya. Ia menggembar-gemborkannya sebagai proyek yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendukung usaha kecil dan pengusaha.
Dukungan Milei tersebut langsung memicu lonjakan nilai token, dari sekitar USD0,22 menjadi USD5. Namun, harga token runtuh tak lama setelah dia menghapus postingan tersebut, dan membuat jutaan dana investor lenyap.
Milei melakukan pembelaan, dengan menyamakan apa yang dilakukan investor saat membeli token kripto setelah dukungannya, seperti halnya penjudi saat memasang taruhan. “Nyatanya ini seperti jika Anda pergi ke kasino dan kehilangan uang, maksud saya, apa keluhannya?” tanyanya.
Sekelompok pengacara telah mengajukan beberapa keluhan terhadap Milei, bahkan beberapa di antaranya menyerukan pemakzulan Presiden Argentina itu. Seorang pengacara salah satu penggugat menuduh bahwa asosiasi terlarang dibentuk untuk melakukan “sejumlah penipuan.”
“Saya tidak mempromosikannya. Apa yang saya lakukan adalah saya menyebarkannya,” jawab Milei.
Ia juga mengklaim bahwa dia tidak mendapat manfaat dari mata uang digital tersebut.
Sementara itu Partai oposisi mengajukan keluhan resmi, dengan menuduh presiden memfasilitasi skema penipuan yang dikenal sebagai ‘rug pull’ – sebuah taktik di mana cryptocurrency dipromosikan secara besar-besaran untuk memikat investor sebelum proyek tersebut ditinggalkan.
Modus tersebut kemudian menyisakan para pemegang koin yang malang dengan aset tidak berharga. Menurut perusahaan analitik kripto LookOnChain, delapan dompet digital yang terlibat dalam perdagangan awal LIBRA mencairkan total USD107 juta.