loading…
Konferensi pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengenai WNI yang tewas ditembak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) bertambah menjadi dua orang. Foto/Binti Mufarida
“Jadi yang pertama berkaitan dengan update penanganan insiden penembakan WNI yang ada di Malaysia. Kami sampaikan bahwa pascameninggalnya satu WNI yang akhirnya meninggal,” ungkap Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha saat konferensi pers di Kantor Kemlu, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
“Jadi dahulu kan ada satu WNI yang bernama B yang telah meninggal pada tanggal 24 Januari. Dan kemudian sudah kita pulangkan jenazahnya. Pada beberapa hari yang lalu yang satu WNI yang kritis itu akhirnya juga meninggal, sebagaimana kami sudah sampaikan sebelumnya,” sambungnya.
Sebelumnya, pada 24 Januari 2025, APMM melakukan penembakan kepada lima WNI yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Akibat penembakan itu, satu orang berinisial B dinyatakan meninggal, satu orang yang belum teridentifikasi mengalami kritis, 1 orang berinisial MH dirawat, dan dua lainnya berinisial HA dan MZ dinyatakan sembuh.
Terkait daerah asal kelima korban tersebut, Judha mengatakan korban berinisial MH berasal dari Aceh. Sedangkan B, HA, dan MZ berasal dari Riau. Sedangkan 1 korban yang baru saja meninggal tersebut juga belum diketahui daerah asalnya.
“KBRI Kuala Lumpur telah melakukan langkah-langkah identifikasi. Memang cukup sulit karena tidak ada dokumen apa pun di korban. Kita gunakan berbagai macam upaya termasuk menggunakan identifikasi melalui biometrik, face recognition. Dan kami sudah mendapatkan data indikasi WNI yang meninggal tersebut,” jelas Judha.
Lebih lanjut, Judha mengungkapkan akan dilakukan tes DNA kepada korban yang baru saja meninggal dunia. “Satu langkah lainnya yang kami lakukan adalah melakukan tes DNA. Jadi, kami sudah mendapat data Keluarganya dan juga akan melakukan tes DNA dengan pihak keluarga. Nah untuk itu nanti jika sudah selesai kami akan dapat sampaikan secara lengkap dan detail terkait dengan identitas WNI yang meninggal.”
“Segera setelah nanti pre-identifikasi keseluruhannya, kita akan melakukan proses pemulasaran jenazah dan kemudian kita akan merepatriasi jenazah yang tiba di Indonesia,” pungkasnya.
(rca)